Selasa, 14 Juni 2011

fermentasi urine sapi


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr,wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas terselesaikannya karya ilmiah ini yang berjudul “FERMENTASI URINE SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN”.
Dalam penulisan dan penyusunannya kami tidak mengalami kendala yang berarti. Hal ini tidak lepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada :
1.      Yth.Ibu. Prof. Dr.Dwi Soelistya Dyah Jekti, M.Kes selaku dosen Biologi Umum
2.      Yth. Bapak Ismail selaku pemilik sapi
3.      Serta seluruh pihak yang turut berperan serta hingga terselesaikannya karya ilmiah ini dengan baik.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum wr,wb. 

DAFTAR ISI
KATA PNGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     PERMASALAHAN
C.    TUJUAN PENELITIAN
D.    MANFAAT PENELITIAN
E.     METODE PENELITIAN
BAB II  LANDASAN TEORI
BAB III  PELKSANAAN PENELITIAN
A.    TEMPAT DN WAKTU
B.     ALAT DAN BAHAN
C.    PELAKSANAAN PENELITAN
D.    HAL YANG DICAPAI
BAB IV  PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison benasus L) bisa di buat pupuk cair sebagai pestisida untuk tanaman.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan pupuk buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga mudah di dapat dan biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakinya.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang menyuburkan tanaman dan tanah seperti padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain-lain. Produk ini berfungsi sebagai pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, dan penggerek serta sebagai sumber pupuk organik.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini membutuhkan bahan tambahan lainnya agar urine berkomposisis kimia yag baik. Bahan tambahan ini seperti lengkuas, kunyit, jahe, kencur, tetes tebu. Maksud penambahan bahan-bahan ini untuk menghilangkan bau urine ternak dan memberikan rasa yang tidak disukai hama. Untuk tetes tebunya untuk fermentasi urine sapi (Bison benasus L) dan menyuburkan mikroba yang ada di dalam tanah, karena tetes ini mengandung bakteri Sacharomyces cereviceae. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil penelitian yang berjudul "FERMENTASI URINE SAPI (Bison benasus L) SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN".
B. Permasalahan
Apakah urine sapi (Bison benasus L) bisa dijadikan pupuk cair untuk meningkatkan produksi pertanian?
C. Tujuan Penelitian
Untuk memanfaatkan urine sapi (Bison benasus L) untuk dibuat pupuk cair untuk meningkatkan produksi pertanian
D. Manfaat Penelitian
1. Memanfaatkan limbah petarnakan khususnya urine sapi untuk pupuk cair
2. Meningkatkan intensifikasi pertanian
3. Meningkatkan masyarakat untuk berwirausaha sendiri
4. Untuk perkembangan teknologi pertanian
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, kami menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut:
1.      Study kepustakaan: yaitu membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini
2.      Study kasus: observasi langsung terhadap urine sapi


BAB II
LANDASAN TEORI
Bahan organic tanah meliputi semua jenis lapisan tanaman dan sisa hewan. Bahan organic ini akan berganti menjadi humus apabila telah dipisahkan menjadi komponen yang aktif di tanah. Di dalam tanah bahan organic secara garis besarnya berfungsi sebagai fisik kimia dan biologi tanah. (S.C.Hsieh dan C.F.Hsieh : 1987)
Urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya adalah IAA lebih lanjut dijelaskan bahwa urine sapi juga memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman. Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian tanaman dari serangan hama.
Nutrisi alami belum banyak dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat secara luas, sedangkan untuk pupuk telah lama digunakan petani. Pupuk atau nutrisi ini berasal dari kotoran hewan, seperti ayam, kambing, kerbau, kuda, babi, dan sapi. Kotoran tersebut dapat berupa padat dan cair (urine ternak) dengan kandungan zat hara yang berlainan. Pupuk kandang cair jarang digunakan, padahalkandungan haranya lebih banyak. Hal ini disebabkan untuk menampung urine ternak lebih susah atau repot dan secara estetika kurang baik (Primantoro : 1995)
                        Fermentasi merupakan aktifitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang mampu mengubah atau mentranspormasikan senyawa kimia kesubtrat organic. Fermentasi dapat terjadi karena ada aktifitas mikroorganisme penyebab fermentasi pada subtract organic yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan tersebut (Rahman : 1989)


Teknologi fermentasi anaerob untuk skala petani telah banyak dikembangkan, dimana hasilnya pupuk kandang dikonfersikan tidak hanya dalam bentuk pupuk organic cair yang bagus tetapi juga dalam bentuk biogas yang berenergi tinggi. Prinsip dari fermentasi anaerob ini adalah bahan limbah organic dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran temperature dan kondisi tertentu yaitu fermentasi anaerob (Joo. Y.H : 1990)















BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Afrian
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 sehari
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
No.
Nama Alat
Jumlah
1
Ember
1 buah
2
Pengaduk
1 buah
3
Saringan
1 buah
4
Botol Bekas
5 buah
5
Pisau
1 buah
6
Drum Plastik
1 buah
2. Bahan yang digunakan
No.
Nama Bahan
Jumlah
Satuan
1
Urine Sapi (Bison benasus L)
10
Liter
2
Lengkuas
2
Ons
3
Kunyit
2
Ons
4
Tetes tebu/bibit bakteri
0,5
Liter
5
Jahe
2
Ons
6
Kencur
2
Ons
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Urine sapi (Bison benasus L) di tampung dan dimasukkna ke dalam drum plastik
2. Lengkuas, kunyit, jahe, kencur, ditumbuk sampai halus kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, maksud penambahan bahan-bahan ini untuk menghilangkan bau urine ternak dan memberikan rasa yang tidak disukai hama.
3. Setelah itu tetes tebu dimasukkan kedalam drum plastik, lalu dimasukkan starter Sacharomyces cereviceae. Tetes tebu dan starter Sacharomyces cereviceae ini berguna untuk fermentasi dan nantinya setelah jadi pupuk cair bisa menambah jumlah mikroba menguntungkan yang ada didalam tanaah.
4. Fermentasi urine didiamkan selama 5 hari dan diaduk setiap setiap hari.
5. Drum plastik ditutup dengan kain serbet atau kertas.
6. Setelah 5 hari pupuk cair sudah jadi kemudian disaring.
D. Hasil yang Dicapai
Setelah pembuatan pupuk cair selesai hasilnya bagus. Urine sapi (Bison benasus L) sebelum difermentasi warnanya coklat kekuning-kuningan, baunya masih berbau urine, tetapi setelah difermentasi warnanya berubah menjadi coklat kehitam-hitaman, dan sudah tidak berbau urine. kami sudah mencobakan pada tanaman sayur dan bunga ternyata bagus. Tanaman sayuran dan bunga yang telah diberi pupuk cair ini menjadi lebih subur, daunnuya kelihatan segar dan hijau serta ulat yang menghinggapinya hilang. Pupuk cair ini juga dapat meningkatkan keuntungan pertanian serta memberikan keuntungan bagi kita.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Di dalam menyusun laporan ini kami memperoleh kesimpulan:
1. Limbah cair peternakan khususnya urine sapi (Bison benasus L) dapat digunakan sebagai pupuk cair dengan menambahkan bahan tambahan didalamnya seperti lengkuas, kunyit, jahe, kencur, tetes tebu dan starter Sacharomyces cereviceae.
2. Dengan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini mesyarakat dapat memanfaatkan limbah urine sapi (Bison benasus L) dari peternakan sapi (Bison benasus L).
3. Dengan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini masyarakat dapat meningkatkan penghasilan dan dapat berwirausaha








DAFTAR PUSTAKA
Joo. Y.H .1990. Peningkatan Produksi Tanaman. Yogyakarta
Primantoro. 1995. Urine Sapi Bangkitkan Harapan Petani, Bogor.
Rahman. 1989. Teknologi Tepat Guna Instan. Kanisius. Yogyakarta
S.C.Hsieh dan C.F.Hsieh. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia press




Tidak ada komentar:

Posting Komentar