Selasa, 14 Juni 2011

TEMBAKAU


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tembakau terdiri atas ribuan komponen, komponen utamanya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Nikotin merupakan zat adiktif dalam tembakau, tar dapat menyebabkan kanker dan gangguan bronkhial , dan karbonmonoksida penyumbang penyakit jantung.
Efek jangka pendek adalah meningkatnya debar jantung, menurunnya suhu kulit. Meningkatnya kecepatan nafas, juga dapat menyebabkan diare dan mutah. Meski secara nyata merokok meningkatkan debar jantung, para perokok mengatakan mereka merasa santai.
Efek jangka panjang menyerang sistem bronkhopulmoner dan kardivaskular. Merokok adalah penyebab utama kanker paru (90% dari kasus kanker paru). Perokok akan menanggung risiko 10 kali lipat menderita kanker, dibanding bukan perokok.
B.     Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1.      Sejarah tembakau
2.      Klasifikasi tembakau
3.      Kandungan tembakau
4.      Efek dalam kehidupan
5.      Penyakit yang ditimbulkan
6.      Manfaat tembakau
C.     Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan dalam penulisan karya tulis ini adalah
1.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi umum
2.       Untuk mengetahui klasifikasi, kandungan, efek, dan manfaat tembakau dalam kesehatan
3.       Untuk menambah wawasan tentang tembakau.




BAB II
ISI

SEJARAH TEMBAKAU
Nicotiana tabacum (Nicotiana spp., L.) atau lebih dikenal sebagai tembakau (tobacco) ialah sejenis tumbuhan herbal dengan ketinggian kira-kira 1,8 meter (6 kaki) dan besar daunnya yang melebar dan meruncing dapat mencapai sekurang-kurangnya 30 sentimeter (1 kaki). Tanaman ini berasal dari Amerika utara dan Amerika Selatan. Sejarah tembakau pada mulanya digunakan oleh orang-orang asli Amerika untuk kegunaan perobatan. Sejarah mereka yang penuh dengan lagenda dan mitos banyak dikaitkan dengan tembakau. Ajaran-ajaran kepercayaan mereka juga bersangkut-paut dengan tumbuhan tembakau, di mana asap tembakau dipercaya dapat melindungi mereka dari makhluk-makhluk halus yang jahat dan sebaliknya memudahkan mereka mendekati makhluk-makhluk halus yang baik. Jika Christopher Columbus merentasi Lautan Atlantik untuk pertama kalinya pada tahun 1942, orang asli Amerika yang bermukim di New World telah menghadiahkan beliau daun tembakau dan seabad setelah itu, merokok telah menjadi kegilaan global, dan seterusnya memberi manfaat ekonomi kepada para pengusaha di Amerika Serikat.
Tembakau ialah hasil pertanian yang diproses dari daun tumbuh-tumbuhan genus Nicotiana yang segar. Tembakau bisa didapat secara komersil dalam bentuk-bentuk kering maupun awet, dan sering dihisap (seperti merokok) dalam bentuk cerutu dan rokok, atau dengan menggunakan pipa. Tembakau juga bisa dikunyah, "dicelup" (diletakkan antara pipi dengan gusi), dan dikulum, atau dihirup ke dalam hidung sebagai bahan hisapan dalam bentuk serbuk halus (seperti menggunakan morfin bubuk).
Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Neurotoxin merupakan bahan yang dapat melumpuhkan syaraf (neuron=syaraf, toxin=racun), dan pada konsentrasi yang rendah dapat menimbulkan ketergantungan (addiction). Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.
Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome De La Casas, 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.

KLASIFIKASI TEMBAKAU
Klasifikasi tanaman tembakau dalam sistematika tumbuhan sebagai berikut:
Regnum           : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae
Sub Famili       : Nicotianae
Genus              : Nicotiana L.
Spesies            : N. tabaccum, N. Rustica

Matnawi (1997) menyatakan, secara umum tembakau di Indonesia dapat dipisahkan menurut musim tanamnya yang terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1.      Tembakau Voor-Oogst
Tembakau semacam ini biasanya dinamakan tembakau musim kemarau atau onberegend. Artinya, jenis tembakau yang ditanam pada waktu musim penghujan dan dipanen pada waktu musim kemarau.
2.      Tembakau Na-Oogst
Tembakau Na-Oogst adalah jenis tembakau yang ditanam pada musim kemarau, kemudian dipanen atau dipetik pada musim penghujan.

Berdasarkan bentuk fisiknya, tembakau di Indonesia dipasarkan dalam dua wujud, yaitu:
1.      Rajangan (slicing type)
Tembakau rajangan sangat unik, dimana hanya terdapat di Indonesia saja. Tembakau dipasarkan dalam bentuk rajangan, dimana sebelum dipasarkan, terlebih dahulu dirajang sedemikian rupa, untuk selanjutnya dilakukan proses pengeringan dengan bantuan sinar matahari (sun cured).
Berdasarkan tipe ukuran rajangannya, terbagi menjadi dua, broad cut (meliputi rajangan kasar dan sedang) dan fine cut (rajangan halus). Berdasarkan warna hasil fermentasi, tembakau rajangan dibagi menjadi dua, rajangan kuning dan hitam. Disebut rajangan kuning, sebab hasil fermentasi nantinya cenderung berwarna kuning, sedangkan rajangan hitam dikarenakan hasil fermentasi cenderung berwarna gelap.
2.      Krosok (leaf type)
Krosok merupakan jenis yang paling banyak terdapat di dunia. Tembakau krosok dipasarkan dalam bentuk lembaran daun utuh, setelah melalui proses pengeringan. Harga tembakau krosok cenderung lebih mahal dari pada rajangan, sebab melalui tahapan yang panjang sebelum siap dipasarkan, mulai pengeringan hingga sortasi.

Berdasarkan metode pengeringannya, tembakau dibedakan menjadi:
1.      Air cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan menggunakan aliran udara bebas (angin). Metode pengeringan ini memerlukan bangunan khusus (curing shed). Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin.
2.      Flue cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan mengalirkan udara panas melalui pipa (flue). Tembakau yang tergolong jenis ini adalah tembakau Virginia FC. Menurut Anonim (2002a), prinsip pengeringan flue cured sangat sederhana, berkurangnya kelembaban secara perlahan selama 24 – 60 jam pertama (masa penguningan) diikuti hilangnya kadar air secara cepat hingga lamina mengering, yang diikuti mengeringnya gagang.
3.      Sun cured, adalah proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung (penjemuran). Proses penjemuran untuk tembakau rajangan berlangsung selama 2-3 hari, sedang krosok selama 7-10 hari. Metode ini juga dipakai untuk pengeringan tembakau Oriental, yang menghasilkan kadar gula dan nikotin yang rendah.
4.      Fire cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan cara mengalirkan asap dan panas dari bawah susunan daun tembakau. Berbeda dengan flue cured, dimana bara api tidak dibiarkan membara, melainkan dijaga agar tetap mengeluarkan asap. Bahan baku yang umum digunakan agar menghasilkan asap yang cukup antara lain kayu akasia yang dicampur dengan ampas dan bongkol tebu, sehingga diharapkan menghasilkan aroma yang harum dan manis. Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin.

KANDUNGAN TEMBAKAU
Tembakau terdiri atas ribuan komponen, komponen utamanya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Nikotin merupakan zat adiktif dalam tembakau, tar dapat menyebabkan kanker dan gangguan bronkhial , dan karbonmonoksida penyumbang penyakit jantung.
1.      Nikotin
Nikotin adalah zat yang terkandung di dalam daun tembakau. Setiap kali seseorang menghirup bahan bahan yang mengandung nikotin maka zat ini akan masuk ke dalam tubuh dan bersemayan pada otak. Setiap satu batang rokok mengandung sedikitnya 10 miligram nikotin. Nikotin inilah yang akan membuat seseorang kecanduan merokok.
Meskipun yang terkandung di dalam satu batang rokok sekitar 10 miligram, namun yang benar benar terserap ke dalam tubuh adalah sebanyak 1 sampai 2 miligram saja, sisanya terbuang ke udara. Nikotin dalam jumlah besar sifatnya sangat fatal dan sering digunakan sebagai obat pembasmi hama pada pertanian.
Setiap menghisap rokok, nikotin akan masuk ke dalam paru paru dan selanjutnya diserap ke dalam aliran darah. Hanya dalam waktu 8 detik, nikotin ini akan sampai ke otak dan merubah kerja otak. Proses ini berlangsung cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.
Nikotin selanjutnya akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi pernafasan. Nikotin juga akan meningkatkan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan seorang perokok akan merasa lebih segar setelah merokok.
Nikotin yang terdapat di dalam sel saraf otak juga akan merangsang pengeluaran dopamin. Zat ini merupakan zat yang dapat meningkatkan rasa puas, nyaman dan kesenangan. Pada orang normal, efek dopamin biasanya dicetuskan oleh makanan, rasa nyaman dan kasih sayang dengan orang yang dicintai. Itulah sebabnya mengapa perokok merasakan kenikmatan pada saat menghisap rokok.
Dalam 40 menit, setengah dari efek dopamin akan menghilang. Nah, di saat seperti inilah timbul keinginan untuk menghisap satu batang rokok lagi. Hal inilah mengapa seorang perokok akan terus merokok tanpa putus untuk mendapatkan konsentrasi dopamin yang mereka inginkan di dalam otak.
Nikotin akan menyebabkan ketergantungan yang mirip dengan ketergantungan akan obat obatan narkotika karena nikotin mampu merubah beberapa fungsi otak seperti yang dijelaskan diatas.
Selain nikotin, satu batang rokok mengandung setidaknya 4.000 zat kimia yang berbahaya. Diantara zat zat tersebut yang paling berbahaya adalah tar dan karbon monoksida. Tar dapat menyebabkan kanker paru, empisema dan penyakit saluran nafas lainnya. Karbon monoksida dapat menyebabkan masalah pada jantung.
Perokok juga akan merasakan gangguan pada penciuman dan pengecapan. Menurunkan stamina berolah raga, penuaan dini, dan perubahan warna gigi.
2.      Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang merokok. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.
Kebanyakan bahan kimia (termasuk tar) yang terkandung di dalam rokok akan tertinggal atau menempel di paru-paru, sehingga lambat laun akan menyebabkan masalah pernapasan. Semakin banyak perokok menghirupnya, maka kerusakkan di paru-paru akan semakin besar.
Rokok memiliki kadar tar yang berbeda-beda. Kandungan rokok dengan kadar tar yang tinggi memiliki lebih dari 22 mg tar di masing-masing rokok, sedangkan kandungan rokok dengan kadar yang rendah memiliki kurang dari 7 mg saja.
Tar dalam rokok akan meninggalkan noda pada gigi perokok dan mengubahnya menjadi kuning dan kecoklatan. Selain merubah warna gigi, zat racun ini juga dapat mengakibatkan berbagai masalah gigi dan mulut lainnya, seperti periodontitis, penyakit gusi, serta mengakibatkan kanker mulut.
Bahaya tar lainnya adalah dapat menyebabkan kanker yang dapat merusak paru-paru dan penyakit bronkitis yang biasanya dialami oleh para perokok. Racun dari zat ini dapat merusak sel-sel yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dari pembentukan tumor. Bahan berbahaya ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang dikenal sebagai emfisema, yang secara perlahan-lahan membuat jaringan paru-paru membusuk.
Selain itu, ia juga dapat membakar silia (struktur kecil mirip rambut) pada saluran pernapasan (bronchial tubes), yang mana berfungsi untuk menangkap partikel berbahaya agar tidak masuk ke paru-paru. Ketika zat ini berhasil merusak silia, maka zat berbahaya lainnya pun akan dengan mudah masuk dan menempel pada paru-paru, serta kemudian merusaknya.
Tidak hanya dalam rokok biasa saja, tar juga terkandung di dalam rokok herbal. Zat berbahaya ini biasanya muncul dari pembakaran tumbuhan herbal yang merupakan bahan baku rokok tersebut. Sama halnya dengan rokok biasa, asap (mengandung tar dan karbon monoksida) yang keluar dari rokok akan masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah. Kemudian menyumbat aliran darah dan oksigen ke kulit, sehingga kulit menjadi kebiruan. Paru-paru pun tidak berfungsi dengan normal dan akhirnya menyebabkan gangguan pernapasan, seperti TBC dan asma.
3.      Karbonmonoksida (CO)
Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Di kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –>  COHb (karboksihemoglobin)
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan yang lainnya.
Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila di ruangan itu ada orang yang merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi CO-Hb dalam darahnya sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.
Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan dengan 100 ppm terhadap tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman tingkat tinggi. Bila konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam, maka kana mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas yang ada pada lingkungan terutama yang terdapat pada akar tanaman.

ROKOK
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok mengandung zat berbahaya tar yang merusak sel paru-paru dan menyebabkan sakit kanker. Sedangkan nikotin merupakan zat kimia perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah. Selain itu, nikotin dapat membuat pemakainya kecanduan. Saat ini batas maksimal kandungan tar dan nikotin pada sebatang rokok adalah 1,5 mg dan 20 mg.




EFEK ROKOK
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1.      Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2.      Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3.      Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4.      Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5.      Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6.      Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

PENYAKIT AKIBAT ASAP ROKOK
1.      Kanker paru
Asap rokok merupakan faktor yang menyebabkan kematian yang disebabkan oleh kanker. Senyawa yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Benzopirene merupakan karsinogen yang berbahaya yang terdapat di dalam asap tembakau.
Benzopirene menyebabkan kanker sel paru-paru. Tar dan resin merupakan zat-zat yang berperan sebagai pemacu sel-sel kanker tumbuh lebih cepat. Pada penderita kanker paru pada saat awal menunjukkan gejala pernafasaan dangkal dan batuk berlendir atau berdahak. Penurunan berat badan dan ketahanan fisik. Perokok bertanggung jawab terhadap 3 dari setiap 4 kematian karena kanker paru. Mereka juga lebih mudah terserang kanker kerongkongan, faring, laring, mulut, pankreas, dan kantung kemih daripada bukan perokok.
2.      Penyakit jantung
Perokok lebih memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung. Laki-laki lebih besar kemungkinannya daripada wanita. Nikotin dan CO merupakan faktor utama penyebab sakit jantung. Serangan jantung merupakan penyebab utama pada perokok.
Nikotin menyebabkan denyut jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat lebih tinggi. Peneyempitan pembuluh darah akan menurunkan jumlah darah yang mengalir pada organ tubuh, selain itu jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. CO menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga jumlah oksigen yang sampai ke jaringan tubuh menjadi berkurang. Oleh karena itu, perokok menjadi lebih cepat lelah daripada bukan perokok.
3.       Perokok dan lingkungan sosial
Perokok membahayakan hidup orang lain, akibat asap rokok bagi perokok pasif dapat menyebabkan kematian karena udara yang tercemar karena asap rokok. Bukan perokok menikah dengan perokok kemungkinan terserang kanker paru-paru lebih tinggi 34 %. Wanita hamil perokok memiliki risiko kehamilan:
a.       Lahir prematur
b.      Keguguran
c.       Atau bayi yang dikandungnya beratnya berkurang dibanding tanpa asap rokok
d.      Pada wanita hamil bayinya kekurangan suplai O2, meningkatkan denyut jantung bayi dan meningkatkan darah tinggi.
MANFAAT TEMBAKAU
Dengan memanfaatkan perkembangan yang ada di dalam bidang biologi molekular, tanaman tembakau kini banyak dipilih sebagai tanaman target untuk pertanian molekular (molecular farming).
Dengan menggunakan teknik transgenika tanaman. Melalui teknik transgenika, gen dari protein yang ingin dihasilkan akan disisipkan ke dalam bagian kloroplas (bagian hijau daun) dari tanaman tembakau. Dengan memanfaatkan proses-proses metabolisme yang terjadi pada tanaman tembakau, pada akhirnya dapat dihasilkan protein target dalam jumlah yang signifikan pada daun tembakau.
Dari sejumlah tanaman yang potensial dipergunakan dalam pertanian molekular, tembakau banyak di pilih karena sejumlah alasan. Pertama, tembakau bukan merupakan bahan pangan atau pun pakan ternak. Kedua, tembakau bukanlah termasuk tanaman yang diatur dengan ketat. Ketiga, secara teknis, tembakau mampu menghasilkan biomassa yang banyak dalam tempo singkat. Keempat, sebagaimana tanam-tanaman lain, tembakau terhindar sebagai inang dari berbagai patogen. Dengan demikian, akan mengurangi risiko adanya kontaminan dalam produk (protein) yang dihasilkan.
Protein yang ingin dihasilkan melalui pertanian molekular pada tanaman tembakau adalah protein yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam dunia farmasi dan kedokteran. Salah satu contoh misalnya protein HSA, human serum albumin. Protein HSA terutama dipakai dalam tindakan medis yang melibatkan penggantian volume darah (semisal pada kasus luka bakar atau pembedahan) dan juga pada pengobatan penyakit sirosis (pengerasan) hati. Kebutuhan akan HSA diperkirakan mencapai 550 ton per tahun.
Manfaat tembakau bagi kesehatan:
1.      Tembakau Hasilkan Protein Anti Kanker
Tembakau tidak selalu berkonotasi negatif sebagai penyebab kanker, ternyata tanaman tersebut dapat pula menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker, Protein dibuat oleh DNA dari tubuh, DNA yang dimaksud itu dimasukkan ke tembakau melalui bakteri, begitu masuk, tumbuhan ini akan membuat protein sesuai DNA yang dimasukkan. Kalau tumbuhan itu panen, didapatkan cairannya berupa protein.
Selain untuk protein antikanker, GSCF, bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.
Tembakau juga dapat mencegah kanker mulut rahim karena mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibody terhadap human papilloma virus (HPV), yang menjadi penyebab kanker mulut rahim.
2.      Untuk melepas gigitan lintah
Manfaat tembakau, selain bisa diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin yang digunakan di berbagai macam produk baik makanan maupun minuman, tembakau juga bisa digunakan untuk melepaskan gigitan lintah, tembakau juga bisa digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan neurotoxin yang sangat ampuh untuk serangga.
3.      Obat diabetes dan antibody
Para ilmuwan berhasil menggunakan tembakau yang dimodifikasi secara genetik untuk memproduksi obat diabetes dan kekebalan tubuh.
4.      Anti radang
Ilmuwan dari beberapa lembaga penelitian Eropa berpartisipasi dalam proyek bertajuk “Pharma-Planta” yang dipimpin Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona itu. Mereka membuat tembakau transgenik yang memproduksi interleukin-10 (IL-10), yang merupakan cytokine anti-radang yang ampuh. Cytokine adalah protein yang merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar aktif.
Kode genetik (DNA) yang mengode IL-10 ditanam dalam tembakau, lalu tembakau akan memproduksi protein tersebut. Mereka mencoba dua versi IL-10 yang berbeda. Satu dari virus, yang lainnya dari tikus. Para peneliti menemukan, tembakau dapat memproduksi dua bentuk IL-10 itu dengan tepat. Produksi cytokine yang aktif cukup tinggi, yang mungkin dapat digunakan lewat proses ekstraksi dan pemurnian.
Langkah selanjutnya, IL-10 hasil tembakau itu diberikan kepada tikus untuk meneliti seberapa efektif ia membangkitkan kekebalan tubuh. Penelitian menggunakan IL-10 hasil tembakau dalam dosis kecil dapat membantu mencegah kencing manis atau diabetes melitus tipe 1. Diabetes melitus tipe 1 atau diabetes anak-anak dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pankreas. Sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita anak-anak maupun orang dewasa.

5.      Obat HIV / AIDS
Tembakau juga bisa menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Bedanya, bukan tembakaunya yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.
6.      Obat luka
Daun Nicotiana tabacum berkhasiat sebagai obat luka. Untuk obat luka dipakai ± 25 gram daun segar Nicotiana tabacum, dicuci dan ditumbuk sampai lumat. ditambah minyak tanah ± 25 ml diperas dan disaring. Hasil saringan dioleskan pada luka.






















BAB III
KESIMPULAN

Tembakau terdiri atas ribuan komponen, komponen utamanya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Nikotin merupakan zat adiktif dalam tembakau, tar dapat menyebabkan kanker dan gangguan bronkhial , dan karbonmonoksida penyumbang penyakit jantung.
Efek yang ditimbulkan meliputi efek jangka panjang dan jangka pendek.Efek jangka pendek adalah meningkatnya debar jantung, menurunnya suhu kulit. Meningkatnya kecepatan nafas, juga dapat menyebabkan diare dan mutah. Meski secara nyata merokok meningkatkan debar jantung, para perokok mengatakan mereka merasa santai. Efek jangka panjang menyerang sistem bronkhopulmoner dan kardivaskular. Merokok adalah penyebab utama kanker paru (90% dari kasus kanker paru). Perokok akan menanggung risiko 10 kali lipat menderita kanker, dibanding bukan perokok.
Dengan memanfaatkan perkembangan yang ada di dalam bidang biologi molekular, tanaman tembakau kini banyak dipilih sebagai tanaman target untuk pertanian molekular (molecular farming).
Dengan menggunakan teknik transgenika tanaman. Melalui teknik transgenika, gen dari protein yang ingin dihasilkan akan disisipkan ke dalam bagian kloroplas (bagian hijau daun) dari tanaman tembakau. Dengan memanfaatkan proses-proses metabolisme yang terjadi pada tanaman tembakau, pada akhirnya dapat dihasilkan protein target dalam jumlah yang signifikan pada daun tembakau.
Dari sejumlah tanaman yang potensial dipergunakan dalam pertanian molekular, tembakau banyak di pilih karena sejumlah alasan. Pertama, tembakau bukan merupakan bahan pangan atau pun pakan ternak. Kedua, tembakau bukanlah termasuk tanaman yang diatur dengan ketat. Ketiga, secara teknis, tembakau mampu menghasilkan biomassa yang banyak dalam tempo singkat. Keempat, sebagaimana tanam-tanaman lain, tembakau terhindar sebagai inang dari berbagai patogen. Dengan demikian, akan mengurangi risiko adanya kontaminan dalam produk (protein) yang dihasilkan.
Protein yang ingin dihasilkan melalui pertanian molekular pada tanaman tembakau adalah protein yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam dunia farmasi dan kedokteran. Salah satu contoh misalnya protein HSA, human serum albumin. Protein HSA terutama dipakai dalam tindakan medis yang melibatkan penggantian volume darah (semisal pada kasus luka bakar atau pembedahan) dan juga pada pengobatan penyakit sirosis (pengerasan) hati. Kebutuhan akan HSA diperkirakan mencapai 550 ton per tahun.
























DAFTAR PUSTAKA

Padmo, S dan Djatmiko, E. 1991. Tembakau : Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta. Aditya Media.
Matnawi, H. 1997. Budi Daya Tembakau Bawah Naungan. Yogyakarta. Kanisius







Tidak ada komentar:

Posting Komentar